Rabu, 15 September 2010

TIPS MENGECILKAN PERUT BUNCIT


cara-mengecilkan-perut

djeBlogg - Olahraga terbaik untuk mengecilkan perut dan paha adalah Stepping. Naikkan kedua kaki secara penuh (jangan jinjit) keatas tangga / jingklik yang tingginya 20-30cm kemudian turunkan kedua kaki sejauh 20-30cm (jangan jinjit) dari tepi tangga. Lakukan sebanyak 50X atau 5 menit kemudian istirahat dan lakukan lagi.

Senam tambahan adalah sit-up dan lakukan peregangan tubuh sebelum dan sesudah olahraga. Sit up untuk mengencangkan perut, bukan mengecilkan. Jadi bisa aja perut tetap gede tapi kencang kalo dipegang. Berikut ini tips untuk mengecilkan perut yang buncit :

1. Minum air putih

Jika kepenuhan perut disebabkan oleh penyimpanan air, Anda sebenarnya dapat mengurangi masalah tersebut dengan minum air lebih banyak. Hal ini akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh sehingga meningkatkan jumlah air yang keluar dari sistem. Minum lebih banyak air juga menjamin fungsi empedu efektif untuk mengeluarkan produk sampah. Jangan merubah konsumsi air saat diet karena banyak bahan yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut menggelembung.

2. Makan perlahan-lahan

Hindari makan cepat, karena ketika Anda menelan terlalu cepat, setidaknya udara tertahan dalam usus dan membentuk gas yang dapat memicu penggelembungan perut. Selalu duduk saat makan dan kunyah makan secara perlahan-lahan. Makanan yang tidak terkunyah menjadi bagian-bagian kecil tidak dapat dicerna dengan sempurna yang kemudian menghasilkan banyak gas yang menimbulkan penggelembungan.

3. Mengurangi konsumsi garam

Terlalu banyak garam dalam diet menambah ektra sodium terhadap cairan tubuh yang memperlambat mekanisme sehingga mendorong air keluar dari sel. Akibatnya perut terasa penuh dan menggelembung.

4. Konsumsi serat yang tepat

Serat adalah elemen penting dalam diet, tetapi untuk mengimbangi penyimpanan air yang menyebabkan penggelembungan, makanlah serat dalam buah-buahan seperti apel dan pear yang memiliki banyak kandungan air.

5. Awasi pengobatan

Perut yang mengembang adalah efek samping dari konsumsi obat. Aspirin kadang-kadang menyebabkan masalah perut yang memicu sembelit dan penggelembungan, termasuk pil kontrasepsi.

6. Hindari sembelit

Sembelit didefinisikan sebagai memiliki lebih sedikit dari tiga kali buang air besar dalam seminggu atau jika terlibat ketegangan. Sebagai akibat perut terasa menambah besar. Untuk merangsang isi perut, tingkatkan konsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran, lakukan secara gradual untuk menghindari fermentasi dan produksi gas yang berlebihan.

7. Olahraga

Olahraga akan membantu menggerakkan cairan dalam perut yang dapat menyebabkan perut besar dengan mendorongnya keluar dari jaringan dan masuk aliran darah dimana akan dilkeluarkan sebagai keringat atau dibawa ke empedu untuk dikeluarkan sebagai urine. Olahraga yang disarankan antara lain aerobik.

10 Efek Buruk Facebook


Selain memicu perselingkuhan, Facebook dipercaya memiliki sederet efek buruk.

Simbol pelarangan Facebook (digiactive.org)

djeBlogg - Sejak diciptakan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg, situs jejaring sosial Facebook berulang kali "disalahkan" atas berbagai masalah. Mulai dari hancurnya pernikahan, obesitas pada anak, hingga oleh Professor Peter Kelly, kepala kesehatan publik di Teesside, Inggris, mengungkap kalau Facebook berperan dalam penyebaran penyakit sipilis.

Berikut sepuluh dampak buruk Facebook, yang djeBlogg kutip dari Telegraph, dan jangan sampai Anda mengalaminya.

1. Memicu perceraian
Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh.

2. Memicu anak bunuh diri
Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memperingatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.

3. Lenyapkan ungkapan tradisional
Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal tidak lagi diungkapkan karena Facebook.

4. Memicu gangguan tulang
Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.

5. Membuat orang menjadi tertutup
Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.

6. Membuat pasangan cemburu
Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.

7. Dijadikan ajang menantang hukum
Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum.

8. Membuat banyak orang tua jatuh cinta
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah "tumbuh", dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.

9. Membuat penggunanya merasa tidak menarik
Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.

10. Mengungkap kehidupan pribadi
Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.

Kecanduan Facebook, Mahasiswa Jadi Lebih Bodoh?


Yang mengakses Facebook di kelas memiliki indeks prestasi rata-rata 3,06. Yang tidak: 3,82

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg (AP Photo)

djeBlogg - Facebook bak pisau bermata dua. Di balik manfaatnya yang luar biasa, situs jejaring sosial ini juga dinilai menyimpan masalah serius. Penelitian tim psikolog Open University di Belanda mengungkapkan bahwa situs jejaring sosial itu mempengaruhi prestasi belajar dan bekerja secara signifikan.

"Masalahnya adalah kebanyakan orang membuka Facebook atau situs jejaring sosial, email dan atau pesan instan saat mereka melakukan tugas atau pekerjaan lain," kata salah satu peneliti, Profesor Paul Kirschner, seperti dikutip dari Times of India.

Hasil penelitian menemukan bahwa pelajar yang log-in ke Facebok sembari belajar mendapatkan nilai yang jauh lebih rendah ketimbang yang tidak. Juga, bahwa nilai ujian dari mereka yang menggunakan situs jejaring sosial sembari bekerja--meskipun hanya terpampang di belakang layar komputer utama tempat mereka bekerja--20 persen lebih rendah dari yang tidak menggunakannya.

Orang mungkin berpikir bahwa melakukan tugas secara paralel, termasuk digital multitasking, cenderung lebih efisien. Padahal itu justru berpotensi memecah konsentrasi. "Sehingga pekerjaan bisa lebih banyak salah dan butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikannya," kata Kirschner.

Dalam penelitian ini, Profesor Paul Kirschner dan timnya melibatkan 219 mahasiswa berusia 19-54 tahun dari berbagai universitas di Amerika. Mereka yang terbiasa mengakses Facebook di kelas memiliki tingkat pencapaian indeks prestasi rata-rata 3,06. Sementara yang tidak memiliki kebiasaan itu memiliki indeks prestasi rata-rata 3,82.

Mahasiwa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial mengatakan, mereka meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar. Mereka memiliki waktu lebih panjang sekitar 88 persen. Namun, tiga dari empat penggila Facebook tidak percaya bahwa menghabiskan banyak waktu di situs jejaring sosial bisa mempengaruhi prestasi akademik mereka. (aw)

Selasa, 14 September 2010

Perut Buncit Bunga Citra Lestari (BCL) Hamil

djeBlogg- Artis cantik dan seksi Bunga Citra Lestari atau yang lebih di kenal BCL ini sedang hamil. Setelah sekian lama akhirnya Bunga hamil juga, dan dengan ini akan lengkaplah pernikahan BCL dengan Ashraf Daniel bin Mohamed Sinclair atau yang lebih di kenal Ashraf. Namun foto hot bunga citra lestari (BCL) hamil membikin heboh karena terlihat sangat seksi. Wanita yang memang sangat erat dengan pakaian yang seksi ini, walaupun sedang hamil tetap saja mampu membuat heboh dengan foto seksinya yang tersebar melalui twitter.

Foto Hot Bunga Citra Lestari (BCL) Hamil
Akan tetapi Bunga tetap mendapat pujian dari para fans-fans beratnya, terhadap foto-foto Bunga yang tersebar lewat twitter itu. Bunga di kabarkan akan melahirkan buah hatinya ini di Malaysia atau Singapura, namun kabar tersebut langsung di bantah sanga suami. Karena kata sanga suami Bunga akan melahirkan di Indonesia, Jakarta.

Pasangan artis beda negara ini tetap terlihat sangat mesra walaupun negara mereka sedang panas-panasan dalam pemberitaaan (Indonesia-Malaysia).

Memang Bunga Citra Lestari (BCL) suka sekali dengan busana yang seksi sehingga foto hot bunga citra lestari (BCL) hamil pun ikut menyebar di dunia maya. Seperti Clara Adelin Supit atau Dewi Sartika dan foto bugil Cynthiara Alona yang juga sama-sama menyebar melalui dunia maya.

Rupiah Dipotong?

djeBlogg – Nama kios kecil itu, FaizCell. Berukuran 3x3 meter. Beberapa merek telepon seluler bekas dan aksesorisnya terpajang di etalase. Ada juga voucher perdana dan isi ulang.

Di depan kios terpampang daftar harga voucher dengan deretan angka dua digit. Di antaranya 21 dan 51. Tak ada embel-embel lain. Kecuali logo sejumlah operator. Salah seorang pembeli yang datang menanyakan harga pulsa yang tertera angka “21”. Faiz, pemilik kios menjawab, ”Itu.. Rp21.000 untuk pulsa Rp20.000.”

Penyingkatan jumlah angka itu memang disengaja. “Agar praktis saja."

Bukan hanya kios pulsa, kedai kopi Starbucks di sudut lobi gedung Bursa Efek Indonesia juga menyajikan angka-angka dua digit di daftar menu. Sebut saja, menu Grande 43 dan Venti 49. Penyebutan harga tanpa embel-embel Rp (rupiah) atau US$ (dolar AS).

Retno, salah satu pramusaji mengatakan, harga 43 merupakan penyederhanaan dari Rp43.000, sedangkan 49 untuk Rp49.000. Starbucks sudah menggunakan penyederhanaan harga sejak pertama kali dibuka. "Supaya lebih mudah saja."

Fenomena yang sama juga terlihat pada restoran cepat saji, Burger King, di Skyline Building, Jakarta. Namun, konsumen di restoran itu tidak pernah bingung. "Selama ini belum ada yang menanyakan soal itu," kata Iwan Kurniawan, Asisten Manager Burger King.

Pencantuman harga tanpa menyertakan tiga digit angka nol di belakang, ujar dia, sudah menjadi aturan pusat. Aturan itu berlaku untuk kawaan Asia Pasifik sejak 1997.

***

Penghapusan tiga angka nol, seperti yang dilakukan Faiz, Starbucks dan Burger King, itu ‘mirip’ dengan wacana yang dilontarkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, pada 3 Agustus 2010 lalu.

Darmin menyatakan Bank Indonesia akan menyederhanakan penyebutan satuan harga atau nilai mata uang rupiah atau redenominasi.

Redenominasi adalah penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang. Maksudnya, pecahan mata uang disederhanakan tanpa mengurangi nilai dari uang tersebut. Nilai mata uang tetap sama meski angka nolnya berkurang. Misalnya, Rp1.000 menjadi Rp1, sedangkan Rp1 juta menjadi Rp1.000.

Secara sederhana, dia menjelaskan bahwa jika seseorang membeli barang dengan harga Rp300.000 menggunakan pecahan uang lama, nilainya akan sama dengan Rp300 dengan pecahan uang baru. “Jumlah barang yang diperoleh juga sama.”

Wacana tersebut dimunculkan karena harus dibicarakan sejak sekarang. Bank sentral, kata Darmin, mengaca pada kebijakan serupa yang sukses dilakukan beberapa negara. "Karena prosesnya perlu waktu 5-10 tahun."

Contoh sukses redenominasi memang pernah terjadi di Turki, Rumania dan Zimbabwe. Pada 2005, Turki memotong enam digit pada nominal mata uangnya. Saat itu, satu juta lira (uang Turki lama) sama dengan satu lira uang baru (YTL). Turki menyiapkan kebijakan ini sampai 10 tahun.

Tahun yang sama, Rumania meniru kesuksesan Turki. Pada 1 Juli 2005, Rumania memperkenalkan lei baru (RON) yang senilai 10 ribu lei lama (ROL). Negara itu mengeluarkan pecahan 100 lei baru yang menggantikan 1 juta lei, pecahan terbesar saat itu.

Setelah redenominasi, nilai tukar mereka terhadap dolar AS menjadi 2,98 lei baru. Gubernur Bank Nasional Rumania Mugur Isrescu terpaksa memotong lei karena tingginya inflasi di negara itu.

Di Zimbabwe, pada pertengahan 2008, bank sentral Zimbabwe juga memangkas nominal uang dari 10 miliar Zimbabwe menjadi satu dolar Zimbabwe. Pemotongan ini menyusul hiperinflasi hingga 2,2 juta persen. Namun, gara-gara itu, harga barang malah naik drastis. Setahun kemudian dilakukan penyederhanaan lagi. Pemotongan nominal lebih banyak hingga 12 digit. Satu triliun Zimbabwe menjadi satu dolar Zimbabwe.

***

Bagaimanapun wacana yang dilontarkan Darmin telah memicu kontroversi, sejumlah pengamat dan praktisi di industri keuangan menilai kajian redenominasi muncul dalam situasi yang tidak tepat.

Usai darmin menyatakan rencana tersebut, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terhempas. Pelaku pasar sempat panik. IHSG terpuruk hingga 85,32 poin atau 2,79 persen ke level 2.973,65. Di pasar reguler, nilai penjualan bersih (net selling) pemodal asing mencapai Rp588,23 miliar.

Arief Budisatria, pengamat pasar modal berpendapat, wacana redenominasi membuat investor pasar modal panik dan melepas kepemilikan sahamnya. Nilai tukar rupiah juga melemah ke level 8.941 per dolar AS dibandingkan perdagangan Senin 2 Agustus 2010 di posisi 8.938 per dolar AS. Analis valas PT Harvest International Futures, Tony Mariano menilai, rencana Bank Indonesia soal redenominasi bisa mengganggu psikologi pasar mata uang yang sebetulnya cukup kondusif.

Saat ini, kata Kepala Ekonom Grup Bank Mandiri, Mirza Adityaswara, bukan waktu yang tepat membahas redenominasi. "Redenominasi tidak perlu dilakukan. Tidak ada gunanya."

Bank sentral semestinya memikirkan bagaimana mengendalikan laju inflasi yang tinggi, pendanaan infrastruktur, dan banyaknya undisbursed loan atau kredit yang tidak dicairkan.

Pada Juli, inflasi mencapai 1,57 persen atau tertinggi sepanjang 2010. Sementara itu, inflasi Januari-Juli juga sudah mencapai 4,02 persen. "Jadi, jangan cuma bikin masyarakat resah, ada yang lebih penting dibahas.”

Tak hanya Mirza, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, juga bertanya-tanya mengapa bank sentral memunculkan wacana itu di tengah masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus dibereskan. "Yang lebih penting adalah membereskan turunnya suku bunga kredit atau memperbaiki intermediasi bank."

Apa sebetulnya motif Darmin melontarkan wacana tersebut? Seorang pejabat bank sentral mengungkapkan bahwa semua pegawai di bank Indonesia juga kaget dengan pernyataan Darmin.

“Kami semua di Bank Indonesia terkaget-kaget. Itu sebenarnya baru kajian internal. Bukan domain Bank Indonesia untuk memutuskan redenominasi rupiah.”

Bank Indonesia nantinya hanya sebatas mengusulkan dan pemerintah yang berhak memutuskan. Lantas apa maksud Darmin melontarkan wacana itu? Pejabat itu menjelaskan, “Tidak ada maksud apa-apa. Ini mungkin hanya ‘gaya’ berkomunikasi Pak Darmin saja yang memang terbuka.”

Sejauh ini, dia melanjutkan, wacana itu baru beredar di lingkungan bank sentral. Bank Indonesia belum mengirimkan kajian atau usulan ini ke pemerintah.

Dan memang, petinggi ekonomi pemerintah belum mengetahui rencana besar bank sentral tersebut. Seperti ditegaskan Wakil Presiden Boediono, dalam situasi saat ini yang paling penting dijaga adalah ketenangan dan kestabilan ekonomi. "Jangan terpengaruh hasil studi BI. Yang perlu sekarang adalah memperlancar arus suplai barang-barang kebutuhan pokok agar harganya stabil," ujar Wapres.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengkonfirmasikan hal senada. "Itu belum pernah disampaikan kepada pemerintah. Jadi, kajian internal dari BI itu masih belum final.”

Komentar lebih keras terlontar dari Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, wacana mengenai penyederhanaan mata uang itu. "Sebenarnya, ini terus terang agak mengganggu.”

Bahkan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, melarang wacana itu dipolemikkan menjadi isu nasional. "Sebab, masyarakat sudah berpikir sanering (pemotongan uang). Itu banyak yang berpikir salah."

Sanering atau pemotongan nilai mata uang rupiah yang disebut Hatta itu memang pernah terjadi pada 1959 dan 1965. Jumlah uang beredar diturunkan dengan cara memotong dua uang kertas yang memiliki nilai pecahan terbesar saat itu, yaitu Rp500 yang bergambar macan dan Rp1.000 bergambar gajah. Nilai masing-masing diturunkan hingga tinggal 10 persennya. Selanjutnya, pada 13 Desember 1965, Soekarno juga melakukan kebijakan yang sama. Tiga nol di belakang angka rupiah dihilangkan.

Meski banyak kritik, tak sedikit yang merespons positif. Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Swasta Nasional (Perbanas), Sigit Pramono, mengaku malu bila mata uang rupiah dijajarkan dengan mata uang asing lainnya. Rupiah terlihat sangat rendah dan paling banyak angkanya. "Coba saja lihat di papan-papan kurs mata uang, US$1 sama dengan Rp9.000, sementara yang lain tidak pakai angka nol tiga."

Profesor ekonomi di Australia National University, Dr Ross McLeod, melihat dari perspektif yang lain. Dia mengaku kerap dibingungkan oleh kecenderungan banyak penulis yang mencatatkan nilai uang dalam rupiah secara terperinci sampai ke digit paling kecil. Padahal, mereka bisa membulatkannya dalam jutaan, miliaran, atau bahkan triliunan.

Dia berpendapat, akan jauh lebih mudah bagi mata, jika nilai uang itu hanya terdiri atas tiga atau empat digit ketimbang belasan digit atau bahkan lebih. Dan tentu saja akan lebih banyak angka yang bisa dicatatkan di satu tabel jika mereka dibulatkan. Untuk alasan yang sama pula, akan sangat tidak nyaman jika harus melakukan transaksi bernilai rendah dalam bilangan nominal yang sangat besar.

***

Terlepas dari manfaat dan kerugian penyederhanaan rupiah, wacana tersebut telah menghebohkan masyarakat. Dan tampaknya bank sentral kini lebih memilih untuk cooling down. Seperti dikatakan Difi Johansyah, Kepala Biro Humas BI, Sabtu siang, bahwa redenominasi rupiah bukan prioritas bank sentral.

Prioritas kebijakan bank sentral ke depan, kata Difi, adalah efektifitas kebijakan moneter dalam pengendalian inflasi, kebijakan perbankan untuk mendorong penyaluran kredit, penguatan kantor regional Bank Indonesia dan upaya membuat peringkat Indonesia masuk investment grade. “Arahan Pak Darmin pada acara forum strategis kemarin, redenominasi rupiah hanya pelengkap prioritas.”

Ganja Tak Lebih Bahaya dari Rokok & Alkohol?


Seorang profesor Inggris mengusulkan agar ganja untuk kesenangan dijual bebas.

Elin Yunita Kristanti, Denny Armandhanu
Hari Pembebasan Ganja di Belanda (VIVAnews/Arfi Bambani Amri)

VIVAnews - Seorang profesor terkemuka di Inggris menyarankan agar ganja (cannabis) untuk konsumsi kesenangan -- dapat dijual di toko-toko di negara itu.

Roger Pertwee, seorang ahli neuropharmacology dari Universitas Aberdeen berpendapat, ganja tidak lebih berbahaya daripada alkohol dan rokok.

Penjualan ganja tersebut bukan tanpa syarat. Para calon pembeli, ujarnya, haruslah berusia di atas 21 tahun dan harus mengajukan diri untuk memperoleh izin pembelian produk ganja. Mereka juga harus mengantongi surat dokter untuk memperoleh izin ini.

“Harus berusia minimal 21 tahun untuk mendapatkan izin, saya akan mengatakannya: bahwa Anda harus memiliki izin ini. Kamu punya izin mengemudi, izin memiliki anjing. Mengapa tidak untuk izin membeli ganja? Kamu akan dapat membelinya jika terbukti secara medis itu aman untukmu,” ujar Pertwee pada acara Festival Ilmu Pengetahuan Inggris di Birmingham, seperti dimuat Guardian, Selasa 14 September 2010.

Pertwee mengusulkan agar penjualan ini nantinya diatur oleh sebuah badan yang memastikan kualitas dan keamanan produk ganja sebelum dipasarkan.

Pertwee juga mengatakan bahwa peninjauan kembali setiap undang-undang mengenai ganja perlu dilakukan agar menghindari benda ini berada di tangan yang salah.

“Saat ini, ganja berada di tangan kriminal, dan itu gila. Kita diperbolehkan untuk mengkonsumsi alkohol, kita diperbolehkan untuk menghisap rokok. Ganja, jika ditangani dengan benar, mungkin tidak lebih berbahaya daripada dua benda tersebut,” ujar Profesor yang termasuk dalam tim yang menemukan zat THC pada ganja pada tahun 1970 ini.

Pemerintah Inggris memasukkan ganja kedalam obat-obatan terlarang kategori B tahun lalu.

Kategori ini juga meliputi pelarangan penggunaan amfetamin seperti Speed dan Barbiturates. Pelanggaran kategori ini terancam hukuman lima tahun penjara termasuk denda. Penjualan barang-barang di kategori ini terancam 14 tahun penjara.

Menurut data Departemen Dalam Negeri Inggris, terdapat 158.000 penyalahgunaan ganja dalam setahun di Inggris.

Menurut Pertwee, pelarangan ini malah justru menyebabkan seseorang menanam sendiri ganja atau membelinya dari bandar ilegal. “Mereka tidak mengerti komposisi apa yang terkandung di dalamnya, apa yang ditambahkan, dan mereka berisiko tergiur untuk mencoba obat-obatan yang lainnya,” ujarnya.

Usaha Pertwee ini didukung oleh profesor terkemuka Inggris lainnya yaitu David Nutt, seorang ahli neuropsychopharmacology di Universitas Imperial London. Dia menyatakan mendukung usaha Pertwee untuk melegalkan ganja dan menggelar debat terbuka mengenai hal ini.

“Karena ganja tidak lebih berbahaya daripada alkohol, kriminalisasi terhadap mereka yang lebih memilih ganja sangat tidak logis dan tidak adil. Kita perlu peraturan baru mengenai ganja. Warung kopi di Belanda adalah salah satu contoh yang berhasil, namun usul Profesor Pertwee akan memberikan keuntungan tambahan dan harus lebih sering diperdebatkan,” ujarnya.

"Anggaran Studi Banding DPR Rp100 Miliar"


Khusus untuk kunjungan kerja ke lima negara bulan ini, DPR habiskan Rp3,7 miliar.

Arfi Bambani Amri
Coretan di Gedung DPR (ANTARA/Yudhi Mahatma)

VIVAnews - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat untuk masa 2010 ini, Dewan Perwakilan Rakyat menganggarkan dana Rp100 miliar lebih untuk studi banding. Rp40 miliar di antaranya khusus untuk studi banding terkait rancangan undang-undang.

"Khusus untuk kunjungan kerja ke lima negara September ini, menghabiskan Rp3,7 miliar," kata Sekretaris Jenderal Fitra, Yuna Farhan, kepada VIVAnews, Selasa 14 September 2010.

Bulan September ini, Komisi IV DPR melakukan kunjungan kerja ke Belanda dan Norwegia untuk studi banding pertanian dalam rangka RUU Hortikulkura. Sementara Komisi X berangkat ke Afrika Selatan, Korea selatan dan Jepang pada Selasa sore ini untuk melakukan studi banding yang berkaitan dengan Pramuka.

Data Sekretariat Nasional Fitra, anggaran ke lima negara itu mencapai Rp3,7 miliar. Ke Belanda menghabiskan Rp766.102.400, Norwegia Rp877.054.400, Afrika Selatan Rp795.064.000, Jepang Rp640.504.000, dan Korea Selatan Rp611.662.000. Data ini bersumber dari Rencana Kerja Anggaran/Kementerian/Lembaga) DPR tahun 2010.

"Kami menyayangkan kunjungan kerja itu," kata Yuna. "Menyedihkan karena kebanyakan yang berangkat baru aktif saat kunjungan kerja, sementara saat pembahasan RUU lebih banyak yang bolos atau diam," kata Yuna.

Sementara kemarin, Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan bahwa itu sudah sesuai undang-undang. Berdasar UU No 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, anggota DPR dapat melakukan kunjungan kerja minimal dua kali.

Kunjungan kerja, menurut Anis, besar manfaatnya. Ini mengingat Indonesia masih minim pengalaman dalam menyusun UU. "Sehingga masih memerlukan kunjungan kerja ke luar negeri."

Namun pendapat ini, kata Yuna, juga patut dipertanyakan. Studi banding saat ini bisa dilakukan melalui internet atau jaringan parlemen dunia di mana DPR juga bergabung.

Benarkah Vodka Bisa Picu Kematian

Vodka adalah jenis minuman beralkohol berkadar tertinggi dibandingkan minuman keras lain.
Selasa, 14 September 2010, 13:19 WIB
Pipiet Tri Noorastuti
Vodka (inmagine)

VIVAnews - Tiga warga negara Rusia yang tergabung dalam tim guarantee warranty (perakit) pesawat Sukhoi jenis SU 27 SKM meregang nyawa di Makassar. Mereka tewas setelah pesta vodka.

Benarkah minuman beralkohol tinggi khas Rusia ini menjadi penyebab kematian mereka?

Dalam jurnal bertajuk 'Alcohol and Flying: A Deadly Combination' yang dipublikasikan Guillermo J Salazar, MD and Melchor J Antunano, MD, konsentrasi alkohol sebesar 350-500 mg persen dalam darah tak hanya memicu pingsan dan hilangnya refleks seseorang, tapi juga kelumpuhan pernapasan yang memicu kematian.

Menilik hasil studi itu, kondisi itu umumnya dialami mereka yang memang pecandu minuman keras, terutama jenis yang memiliki kadar alkohol tinggi.

Seperti dikutip dari laman Askmen, vodka merupakan jenis minuman beralkohol berkadar tinggi dibandingkan jenis lainnya. Sesuai namanya yang berarti 'sedikit air', mayoritas vodka memiliki kadar alkohol 40-60 persen. Vodka asal Rusia Spyritus Rektyfikowany, bahkan mengandung kadar alkohol hingga 95 persen.

Meski tergolong minuman keras berkadar alkohol tinggi, vodka menjadi minuman khas sejumlah negara di Eropa. Vodka biasanya menjadi teman hidangan makan malam, seperti caviar dan menu seafood. Kepercayaan Polandia malah menganggap vodka bisa memperlancar pencernaan.

Seperti dikutip dari laman ABC News, jenis minuman ini sangat populer di Rusia. Penduduk setempat memang terkenal dengan kebiasaan menenggak alkohol, terutama vodka. Rata-rata orang Rusia meminum alkohol 18 liter per tahun.

Itulah mengapa pada awal tahun lalu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sampai menggalakkan kampanye untuk mengurangi konsumsi alkohol di negaranya.

Data statistik yang dilansir Pemerintah Rusia menyebut, setiap tahun 23 ribu orang tewas akibat keracunan alkohol. Lebih 75 ribu terkena penyakit yang dipicu efek buruk alkohol. Tak berlebihan jika kemudian candu alkohol dituding sebagai penyebab berkurangnya harapan hidup orang Rusia, terutama pria, yang hanya mencapai 56 tahun.

Konsumsi alkohol semacam vodka secara moderat bisa jadi memang baik untuk kesehatan. Tapi, konsumsi berlebihan akan menimbulkan masalah kesehatan serius. Konsumsi alkohol berlebih memicu kerusakan jantung, lever, dan stroke, bahkan kematian. (umi)

• VIVAnews

Tanda-tanda Sahabat Mencintai Anda

Kedekatan dua sahabat lawan jenis yang cukup intens bisa memunculkan benih cinta.
Selasa, 14 September 2010, 15:59 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Mutia Nugraheni
Kencan Pria (doc. Corbis)

VIVAnews - Witing tresno jalaran soko kulino. Pepatah yang cukup populer di Jawa ini menggambarkan rasa jatuh cinta yang terbangun lantaran terbiasa dekat. Ini biasanya menimpa sepasang sahabat lawan jenis.

Bagi sejumlah wanita, memiliki sahabat pria memang menyenangkan. Tak hanya bisa menjadikan teman curhat yang asyik, tapi juga 'pengawal pribadi'. Tapi hati-hati, siapa tahu sahabat lawan jenis itu menaruh hati pada Anda.

Kedekatan yang sudah terbangun lama antarsahabat biasanya membuat masing-masing merasa terlambat menyadari perubahan sikap dan perasaan. Kenali tiga tanda yang menunjukkan sahabat pria mulai jatuh cinta pada Anda.

1. Menatap dan menyanjung

Pria tidak seperti wanita yang memperhatikan segala sesuatu yang dipakai oleh sahabatnya. Teman pria cenderung tidak peduli dengan penampilan Anda. Jika sahabat pria Anda tiba-tiba memerhatikan perubahan kecil pada penampilan dan sering menatap Anda, bisa jadi ia menyukai Anda. Lalu, jika ia mulai menyanjung tiada henti hingga membuat Anda risih, mungkin ia sudah jatuh cinta pada Anda.

2. Ingin tahu teman kencan Anda

Sahabat pria cenderung tidak menanyakan jika Anda sedang berkencan dengan seorang pria, kecuali Anda menceritakannya. Tetapi, jika ia mulai menanyakan secara detail tentang pria yang sedang dekat dengan Anda, atau bahkan menghubungi saat Anda sedang berkencan, bisa jadi ia sedang terbakar cemburu.

3. Kikuk

Sikapnya yang biasanya cuek dan cenderung melucu, bisa menjadi kikuk di depan Anda. Terutama jika Anda memujinya. Hal ini pun berlanjut jika Anda dan dia hanya berduaan saja. (adi)

• VIVAnews